Rupiah Sepekan Menguat 1,13 Persen, Ini Pendorongnya

Nasional33 Dilihat

AKSARAKATA.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada sepekan perdagangan atau periode 3-7 Maret 2025 menguat terhadap mata uang dolar Amerika Serikat AS. Penguatan rupiah salah satunya didorong intervensi Bank Indonesia (BI) dan sentimen global.

Mengutip data Bloomberg, Sabtu (8/3/2025), rupiah spot pekan ini ditutup menguat 0,28 persen pada level Rp16.294 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.480 per dolar AS di awal pekan. Dengan demikian, rupiah mencatat penguatan 1,13 persen dalam sepekan terakhir.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.336 per dolar AS pada perdagangan Jumat kemarin.

Pada awal pekan, aliran keluar modal asing itu menyebabkan nilai tukar rupiah melemah cukup signifikan. Karena itu, BI melakukan sejumlah upaya untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

Adapun cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan sekitar 1,6 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya, sehingga posisi cadangan devisa menjadi sebesar 154,5 miliar dolar AS pada akhir Februari 2025.

Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menuturkan, penurunan cadangan devisa ini disebabkan oleh keluarnya aliran modal asing (outflow) dari pasar saham sekitar 1,1 miliar dolar AS.

“Langkah-langkah stabilisasi diperlukan oleh BI sehingga mempengaruhi juga kinerja ataupun level dari cadangan devisa di bulan Februari. Namun kalau kita lihat secara umum posisi cadangan devisa kita kan masih relatif tinggi ya,” kata Josua.

Sedangkan, Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menilai penguatan rupiah dipengaruhi dolar AS yang ‘terpukul’ akibat peningkatan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi AS.

“Dolar terpukul oleh meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi AS, dengan ketidakpastian atas dampak kebijakan Trump, setelah Presiden AS Donald Trump membuat konsesi untuk Kanada dan Meksiko dari tarif 25 persen yang baru-baru ini dikenakannya,” ucap Ibrahim.

Presiden Federal Reserve (The Fed) Atlanta Raphael Bostic disebut menyampaikan bahwa kebijakan Trump mengaburkan prospek ekonomi AS. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah karena mencari kejelasan lebih lanjut tentang gambaran ekonomi ke depan.

Pasar dalam negeri juga dinyatakan memberikan respons positif pasca pemerintah memastikan harga pangan pokok tetap stabil di bulan Ramadhan 2025.

Menurut Ibrahim, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup melemah direntang Rp16.280Rp16.340 per dolar AS.(Alfarizi/Inews.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *